Bismillah Aku Memulai Semuanya Dan Mengakhirinya
Memulai Cerita Panjang Yang Selama Ini Ku Pendam
Mungkin sudah saatnya aku menuliskan beberapa kisah hidupku yang selama ini terpendam, (NGAWEDAR KASUNYATAN JATI) Itulah Filosofi kata kejawen yang artinya Membuka Tabir Kenyataan Yang Sejati.
Manto Black 1995 |
Kisah ini di mulai ketika aku bertemu dengan sosok seorang gadis yang masih remaja, dia cantik baik dan sangat lugu. Aku tak heran denganya karena aku mengenalnya sudah lama namun karna aku sering menyibukan diri dengan kegiatanku waktu itu, akupun tak sempat meliriknya.
Selang beberapa waktu ayah si gadis itupun meminta jasa angkutanku untuk membawa beberapa matrial dan kebutuhan bangunan. Yah tentu saja aku senang karna itu pekerjaanku dan senangnya lagi ayah si gadis juga baik dan ramah dengan cletukan ia pun menawarkan gadisnya kepadaku dan aku pun membalasnya dengan senyuman aku anggap itu sebuah becandaan.
Suatu Ketika ayah si gadispun mulai cletukan yang agak serius akupun mulai penasaran apa maksudnya yah ,,sambil bertanya" dalam hati..?
Setelah beberapa hari akupun di panggil lagi untuk melanjutkan pekerjaanku setelah selesai kerja pada sore hari, Akupun iseng minta nomor telpon si gadis lalu di berilah nomor itu bukan dari si gadis namun nomor itu saya dapatkan dari pamanya..
Waktu terus berganti hingga akhirnya aku mulai iseng sms dan di balas. Akupun mulai bercanda namun sangat kaku karna aku tipe orang yang terlalu romantis jadi si gadis banyak diem hehe yah waktu itu aku belum kepikiran untuk menyukainya dan pada waktu itu dia pun masih kecil menurutku.
Namun Selang dua hari sms ada hal yang mengejutkan, Si gadis sms yang isinya "Aku Di Tunggu Untuk Datang Kerumah Si Gadis Dan Di Tunggu Ayahnya" Wah dari sini aku mulai bingung tapi mungkin masalah pekerjaan menurutku dalam hati.
Akupun berbicara ke orang tua aku di suruh ke tempat si gadis orang tuakupun bercanda dengan mengatakan wahh mau di kasih anak gadisnya tuh haha.. akupun tersenyum dan berkata ahh tidak munggkin ini paling aku mau di suruh beli apa" lagi karna waktu itu ada beberapa bahan bangunan yang kurang juga.
Beberapa saat akupun sampai asalamungalaikum dan masuk mulai berbicara seperti biasa, Namun kali ini aku benar benar terdiam, Karna Ayah si gadis benar benar serius Kata yang masih ku ingat "Jika kamu menyukai anak gadisku aku minta tanda pengikat" Nah ini yang membuatku sangat bingung aduh aduh keringet dinginpun mulai menetes hmmm.. Tapi pada saat itu aku mulai berfikir dan berkata pada diriku sendiri untuk yakin walaupun ttp bimbang akhirnya jawabanku aku pulang untuk membicarakanya kepada orangtuaku karena pada waktu itu aku masih berumur 20 tahun dan masih perlu pengalaman, masih pngen kuliah juga pada intinya masih pngen belajar hal baru di luar sana.
Setelah aku pulang aku mulai membicarakanya dengan orangtua dan orangtua pun setuju namun hatiku terus menolak entahlah saat saat yang membingungkan. Aku biasanya berpegeng pada kata hati namun kali ini aku benar benar tidak peduli kata hati nuraniku sendiri. Akupun mulai sms lagi degan si gadis pada waktu ketemu dia juga masih cuek duduknya aja sebelahan sama tembok, iya sih aku juga paham cuman aku pngen ngomong serius pada waktu itu Hmm sebenernya apa kamu bener bener mau sama aku bukan karna di suruh orang tua cuman itu aja sii. tapi dia ngga keluar aku mulai berfikir wah bener sebenernya dia mau karna di suruh orangtuanya menurutku dalam hati..
Akhirnya akupun pulang sambil berfikir keras gimana ya apa nantinya dia bahagia denganku yang banyak nganggur tapi sering rebahan wkwk yah karna kepikiran aku mulai sms karna pada waktu itu belum punya wa asyik lah sms sering banget pasti kalo sms isinya berantem itu lucunya sms bukanya romantis ehh berantem tapi aku merasa agak agak jail juga sii soalnya kalo gak berantem gak asyik hehe tapi kalo ketemu ya biasa aja sii gak kebawa cuma kaya berntemnya becandaan.
Setelah semua di omongin hal yang serius akupun mulai menabung dan mulai merencanakan hari untu membeli cincin dan lamaran yahh LAMARAN wk . Pada saat itu aku membeli cincin dengan membawa uang 900 ribu hasil keringet sendiri dan dapat tambahan dari orangtua. Berangkatlah si gadis bersamaku ke toko mas untuk membeli cincin aku juga sebenarnya takut kalo dia milih cincin yang harganya mahal ehh tapi dia malah minta di pilihin wahh lega akhirnya. Setelah selesai membeli cincin dia malah gak minta apa" cuman 1 cup es cincau aja itu juga aku yang bingung mau di beliin apa ya kan aku juga jarang jajan hehe
Akhirnya kegiatan selesai dan pulang dari situlah keakraban mulai terjalin di antara kedua keluarga. Tapi aku masih banyak bimbang dan bingung setelah sampai rumah kitapun makan bersama dari sinilah akhirnya aku mulai sadar bahwa keluarga itu sangat berarti terlebih lagi di situ ada calon istri pada waktu itu. Semangatku untuk bekerja makin full aku serius menabung dengan harap semoga cukup untuk nikah. Pengen nikah bener bener pake uang sendiri ceritanya. Yah karena aku melihat si gadis sangat rajin dia membantu ibuku bikin es yah es lilin terus bersih" rumah dan yang menyenangkan ketika aku pulang dia udah dirumahku nungguin itu sih senengnya kadang aku isengin juga tapi dia suka histeris akupun kadang ketawa sendiri hmm
Setelah waktunya tiba Lamaran Akupun Di Wakili Kakeku Yang Memberikan Cincin Di Jari Manis Si Gadis beserta beberapa orang yang mewakili, karna di adat jawa laki laki ada yang tidak boleh berangkat lamaran harus menuggu di rumah. Yah karna aku juga masih sibuk pada waktu itu dan sering pulang malam bahkan pulang subuh jadi gak terlalu peduli yang penting jalanin aja tanpa banyak pikir.
Setelah proses lamaran pada malam hari si gadis pun membagikan sebuah bingkisan ke semua kerabat dan keluargaku, Namun pada saat itu aku tidak tau dan gak paham juga sii jadi si gadis jalan kaki gak aku anterin. Tapi pas katemu di jalan diapun ikut denganku seingatku si gadis memintaku nugguin tapi aku lupa malah ketinggala karna sudah mendung mau hujan dan jalan masih berbatu yang licin.. Hmm semuanya berjalan dengan lancar dan baik baik saja..
Hingga Ada Moment Yang serius mulai meregang hubunganku dengan si gadis.. Iyah hubunganku dengan si gadis dan keluarga mulai resah.. sebenarnya aku masih baik baik saj dan anggapanku tentang itu tidak terlalu serius.
Aku mulai berkata serius ke orangtua si gadis dengan mengatakan pahitnya diriku dan akupun mengatakan hal yang tidak terduga.. Aku berkata tentang diriku yang bukan siapa" dan Aku tidak punya apa" dan Akupun bukan apa" semua yang ada saat ini merupakan kepunyaan orang tuaku belum tentu aku bisa membahagiakan anakmu pa kira" begitulah kata" ke orang tua si gadis dan merekapun terdiam lalu ibu sigadis terlihat sangat terharu dan berkaca" lalu masuk kedalam tanpa kata. Yah itu memang diriku yang mengatakan kejujuran yang artinya jangan berharap banyak dariku karna belum tentu aku menjadi orang yang sukses dan bisa di banggakan.. dan aku berfikir lebih baik aku katakan pahitnya diririku terlebih dahulu dari pada aku mengatakan manis tapi belum tentu.. Tapi di dalam hatiku terus optimis aku akan berusaha semampuku dan berjuang sebisaku baik buruknya aku akan tetap bersemangat untuk membahagiakan dan mencukupi untuk siapapun orang yang bersamaku kelak.
Dari kalimatku Orang tua si gadispun mulai memperhatikanku lebih dan sangat mendukungku untuk memulai berbisnis ataupun berdagang akupun sangat lega dan senang akhirnya mereka paham maksudku.. Yah mereka sudah ku anggap seperti orangtua keduaku sendiri sebelum aku punya hubungan dengan si gadis, Karena mereka banyak membagikan pengalaman dan ilmu dalam hidup untuku dan akupun sangatt berterima kasih dan slalu mendoakan yang terbaik untuk keluarga si gadis.
Setelah beberapa saat aku mulai berubah semua keyakinanku hilang dan akupun mulai merasa aku harus mengejar mimpiku yang sudah ku cita"kan dari dulu yah aku berkeinginan memulai berbisnis dan memiliki perusahaanku sendiri. Karna aku banyak melihat keusahan orang orang di sekitarku terlebih lagi aku sampai tau tentang kebutuhan dapur mereka yang tidak bisa membeli beras dan kebutuhan lainya. Saat mendengar itu aku merasa tidak berdaya sambil meneteskan air mata entahlah begitu perih ketika kita punya teman yang sudah berkeluarga namun kekurangan ekonomo itu membuatku meresa tidak berguna dan dari sanalah aku bangkit untuk menjadi orang yang bisa membantu orang lain yang membutuhkanku. Dan awal putusnya hubunganku dengan si gadis setelah beberapa saat tidak saling sms akupun memulai sms dengan menanyakan apa dia sibuk dan diapun sudah beberapa hari tidak kerumahku.
Alih alih menanyakan kabar yang akhirnya aku memulai pertengkaran dan memeng sengaja aku yang memulainya entahlah aku cuma bisa berfikir bagaimana aku bisa melepaskan diri dan menjadi orang yang bebas. Karna aku berfikir jika memutuskan tanpa alasan itukan nggak lucu ini udah ada ikatan serius apa iya tiba tiba ngilang ya apalagi hehe
Ide Ideku pun muncul kenapa pertengkaranku nggak di perpanjang aja kan itu bisa jadi alasan, Putus Dan akhirnya itu benar terjadi hubuganku dan si gadis benar benar putus. Yah hubungan yang sudah di ikat dengan cincin di jari manis itu putus.Tapi tidak dengan hubungan keluargaku dengan keluarga si gadis yah tetap baik baik saja karna orangtuaku dan orangtua si gadis merupakan teman masa keil yang katanya bercita" besanan wkwk
Selang beberapa hari aku sangat lega dan merasa bebas melakukan apapun untuk hidupku yah mungkin aku jahat tapi aku tidak punya cara lain. Aku terus memikirkan si gadis karna aku mendengar kalo si gadis nagis terus karna berantem denganku, Sebenarnya aku sangat sangat tidak tega dan terus menguatkan diri untuk tetap pada pendirianku. Yah aku tidak pernah tega padanya karna dia gadis yang sangat baik bahkan sampai saat ini aku tidak berani menatapnya karna tatapan itu sangat mengerikan..dan terlihat sangat dalam kebencian kepadaku. Tatapan itu juga mengingatkan akan semua kesalahanku terkadang saat bertemu denganya perih itu masih terasa perih akan kesalahanku di masa lalu.. huhhh
Yah aku mngakui kesalahanku kepada setiap orang yang bertanya dan akupun menjawab dengan tegas aku yang memulai dan akhirnya aku juga yang mengakhiri. Masalah sepele yang ku besarkan dan akhirnya memutuskan hubungan aku berfikir sebagai seorang laki laki yang ambisius antara malu dan perih harus ku pertanggung jawabkan dan aku juga sudah menyiapkan diri apapun yang terjadi kedepan setelah putusnya hubunganku dengan si gadis.
Sampai saatnya aku di panggil untuk kerumah si gadis tapi aku menolak untuk kesana aku berfikir kalo aku kesana yah ngga jadi putus, akhirnya akupun tetap di rumah. Tapi jika si gadis yang kerumahku aku juga tidak egois aku sudah berfikir dan aku akan menerimanya kembali dan tidak akan memulai pertengkaran itu lagi, Yah itulah yang ada di Fikiranku saat itu semua berjalan dengan apa adanya aku menerima semua yang suda ku mulai pada akhirnya aku tersenyum perih sambil berkata dalam hati apapun yang terjadi adalah bagian dari perjalan hidup yang tidak bisa di ingkari.
Detik Detik Perpisahan Terakhir yang akhirnya si gadis melanjutkan sekolahnya dan belajar di pesantren itu terakhir aku mengantarnya pada awalnya dia duduk di depan tapi aku tau dia masih kurang sehat dan tidak kuat menahan air mata aku tau begitu dalam luka dan sebenarnya akupun juga tidak kuat melihatnya hanya sesekali melirik itu saja sangat perih jika di katakan. Walaupun sebenarnya aku ingin mengatakan yang sabar ya jangan di ambil hati maaf kemarin itu hanya tes calon istri untuk menghadapi masalah hidup dan masalah antara kita berdua jangan di adukan ke keluarga ataupun teman cukup kita saja yang tau dan kita selesaikan berdua itu yang ingin aku katakan bagaimanapun kita harus belejar menyelesaikan masalah kita sendiri dengan mandiri mencoba berlatih membina hubungan yang dewasa walaupun itu sulit. Sebenarnya aku ingin jika ada masalah kita tutupi dari keluarga anggap saja tidak ada masalah kalo di depan mereka tapi kita boleh marahan pas berdua saja kan terlihat anteng dan gak ada yang tau, orang lain taunya kita baik" saja itu si keinginanku pada waktu itu namun aku belum sempat mengungkapkanya kepada si gadis. Yah Apapun yang telah terjadi biarkanlah berlalu dan aku selalu berdoa untuk si gadis dan keluarganya untuk selalu di berikan kebahagian walaupun tidak harus bersamaku mungkin itu yang terbaik.
Sampai Saat ini aku masih tidak ingin terlihat berubah sedikitpun dari diriku yang dulu aku selalu menguatkan persepsi orang orang terhadapku aku selalu menampilkan diriku yang kaku,dingin dan angkuh. Yah aku tidak ingin orang mengenalku hanya dengan melihat atupun mendengar dari kata" orang lain. Aku hanya bisa di kenali oleh orang" yang dekat dan memang mau mengenalku bukan hanya dari tampilan ataupun media socila karna itu bukan diriku yang sesungguhnya mungkin lebih tepatnya itu semua hanya sebuah gambaran dari diriku..
Mungkin itu yang dapat kutulis ada banyak hal yang sangat baik membuatku tersenyum dengan si gadis dan keluarganya namun seribu kalimat itupun tidak cukup untuk menuliskan kebaikan mereka terhadapku sampai saat ini jika ada kesalahan penulisan mohon maaf ..Terimakasih Banyak 🙏
Tidak ada komentar