Sebuah Perjalanan
Tertulis,Tersurat,Tersirat
Tiga kalimat, Namun, begitu bayak arti dan makna yang terjadi di dalamnya.
Tertulis,Tersurat,Tersirat |
Kisah ini di mulai pada usiaku 12 tahun yang lalu, pada umur yang masih terbilang kecil dan labil. Aku sudah mulai membangun sebuah prinsip yang sampai sekarang menjadi pedoman hidup, bahwa "apapun yang aku katakan harus aku lakukan tanpa terlihat" memang itu sebuah prinsip yang tidak mudah untuk di lakukan dalam hidup. Tetapi bagiku sangat endah untuk dijalani. Karna menurutku melakukan sesuatu yang kita ucapkan ke diri sendiri maupun orang lain itu sangat berarti. Sesuatu itu merupakan bukti ke diri sendiri ketika kita hidup dan kita bisa melakukanya.
Umur 12 Tahun, masih di bangku Madrasah Iftidaiyah (MI) merupakan hal yang menyenagkan, Semua yang dilakukan terasa membahagiakan termasuk bersekolah. Iyah bersekolah itu menyenangkan pada masanya, Tetapi, Setelah masuk bangku (MTs) semua terasa berbeda. Banyak hal yang belum aku pahami tentang lingkungan baru, Teman" baru dan Pendidik baru yang berkarakter beda dari sebelumnya. Lingkungan sekolah yang terbilang lumayan jauh dari rumah membuatu bersemangat, untuk bersekolah. Walaupun aku harus berjalan kaki setiap pagi ke desa tetangga yang berjarak sekitar 7 km jauhnya, dengan jalanan naik turun melewati bukit.
Pada waktu itu belum bayak kendaraan seperti sekarang, dan memeng bertempat di sebuah desa yang tidak ada angkot, kecuali mobil" bak terbuka yang bisa di tumpangi. Aku menumpang mobil" seperti itu Jika ada yang lewat, Namun terkadang tidak setiap hari selalu ada, bahkan terkadang sama sekali tidak ada mobil yang lewat. Jika tidak ada tumpangan tetap melanjutkan dengan berjalan kaki sambil bercerita sehabis sekolah mau main apa mancing hehe yah itu hobiku dari kecil. Dan ini yang membuatku terkadang heran, karna pada waktu (mos) pertama perkenalan di (MTs) aku menyebutkan hobiku dengan berbahasa inggris (Singing) tentu itu sangat berbeda dengan arti kata mancing (fishing). Spontan Tawa meriah itupun membuatku tersenyum dan sedikit terkenal, Tapi untungnya masih banyak yang belum ngerti bahasa inggris waktu itu maklum masih agak" bodo wkwk.
Pada akhinya aku melanjutan bernyayi dengan di iringi gitar oleh guru baru dan dua orang teman wanita yang baru juga. Lagu yang ku nyayikan berjudul (Mari Berjoget) Dari Koes Plus yang di tulis Murry. Dua orang teman wanitaku pun menayakan kenapa enggak bilang mau nyanyi jadinya enggak kompak, Aku cuma bilang Iyah, tapi dalam hati ngomong kalo aku engga bisa nyayi ya malu lah kan udah bilang hobiku singing.
Lirik Lagunya Seperti Ini..!
Mari-mari bernyanyi bersama
Mari-mari berjoget semua
Mari-mari bernyanyi bersama
Mari-mari berjoget semua
Mari kawan semua jangan melamun saja
Dengar lah lagu gembira kita berjoget bersama
Dengar lah lagu gembira kita berjoget bersama
Mari lah
Mari-mari bernyanyi bersama
Mari-mari berjoget semua
Mari-mari bernyanyi bersama
Mari-mari berjoget semua
Mari-mari berjoget semua
Sebenarnya nyayianku juga sangat spontan karna, Terlanjur salah menyebutkan hobi menyanyi, Yah akhirnya yanyi lagu yang sering liat di tv sama radio kan jaman belum ada hp. Padahal aku pribadi enngak pernah nyanyi bahkan kalo nyanyi kayaknya suaranya fals dan engga enak di dengar wkwkw
Itu Semua Karna Prinsip Yang Dari awal Sudah Menjadi Peganganku. Yang Tadinya Aku Tidak Bisa Akhirya Bisa Di Keadaan Kepepet. Malu lah kalo nda bisa ngomong dalam hati waktu itu pada akhirnya bisa biarpun fals.
Sedikit Nostalgi Mengingat Hal yang masih lucu cukup dulu sii kayaknya di lanjut besok lagi kalo ada waktu..!
Tidak ada komentar